
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Budaya barat banyak diadopsi kaum milenial. Sehingga mereka makin jauh dari kehidupan sosial dan budaya asli Indonesia. Untuk itu, Wakil Ketua Katar Jabar, Imam Budi Hartono meminta agar pemerintah mengembalikan peran pemuda lingkungan yang tergabung dalam Katar.
“Pemuda menjadi sebuah kata atau tema yang enak untuk dibahas, tetapi tidak dengan lembaganya yang jelas-jelas ada aturan hukumnya, yaitu Katar,” tutur pria yang akrab disapa IBH ini kepada Radar Depok, Selasa (23/7).
Anggota DPRD Jabar ini melanjutkan, Katar adalah salah satu lembaga pemuda resmi berdasarkan Permensos no. 77 / 2010. namun, sejak era reformasi, lembaga ini sepertinya sudah ditinggalkan.
“Apalagi sekarang Katar sudah tidak laku lagi dikalangan anak-anak milenial yang lebih suka menjadi youtuber, boyband atau girlband. Pola hidup instan membuat banyak pemuda yang sudah jauh dari kehidupan sosial dan budaya Indonesia,” katanya.
Bahkan, sambung IBH, Dalam Permensos tentang Katar tujuan dibuatnya Katar sepertinya sangat bagus sekali. Selain membangun pemuda yang berkualitas, terampil, cerdas, inovatif, berkarakter. Tapi, pemuda juga harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan sosial.
“Nah disini lah harusnya campur tangan pemerintah untuk mengembalikan peran pemuda lingkungan yang tergabung dalam Katar. Budaya bangsa ini bergotong royong, bertetangga, guyub, saling membantu harus dihidupkan kembali,” ujarnya
Untuk itu, IBH meminta agar Pemkot Depok memfasilitasi pemuda lingkungan, dalam hal ini Katar. Baik prinsip keadilan, amamah permensos 77 / 2010 maupun pemberdayaan pemuda sebagai generasi penerus bangsa.
“Kalau sudah pemkot turun tangan, wah daya tarik Katar untuk pemuda milenial akan tinggi. Termasuk pengkemasan yang menarik akan menjadi salah satu faktor keberhasilan bangkitnya pemuda lingkungan,” pungkasnya. (cky)